Sabtu, 09 Februari 2008

Keuletan masyarkat kecil berbuah

Keuletan memabawa berkah ini tidak hanya impian tetapi kenyataan, saya memiliki teman dari Jawa tengah awal datang 30 tahun yang lalu. Berbekal sim A menjadi sopir mikrolet kemudian berpindah jadi sopir mitromini. Karena keuletannya berpindah menjadi sopir pribadi pekerjaan itu dijalani sampai sekarang. Selama menjadi sopir pribadi karena pengadian di jalani dengan penuh ketulusiklasan membuahkan hasil yaitu mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji gratis biaya ditanggung dari tempat kerjanya.

Pernah pada kesempatan pergi ke suatu tempat , sambil menuju tujuan teman bercerita tentang keluarganya. Karena sering pergi diantar dalam perjalan sering bercerita mengenai istrinya dan anaknya , istrinya di rumah berjualan kecil-kecilan membantu menghidupi keluarganya. Anaknya 5 nomor 1 sudah berkeluarga, adik-adinya sudah lulus kuliah dan bekerja, kecuali si bungsu yang masih kuliah.

Yang patut diteladani dari teman adalah semangat juang untuk menghidupi keluarga, ditugaskan kemana saja tidak pernah menolak. Pernah pada saat kejadian gempa bumi di Bantul Yogya hanya istrirahat sebentar setelah mengantar bantuan tidak lama kemudian sudah balik lagi ke Jakarta. Pagi harinya sudah stand by di kantor seperti biasanya, saya tanya apa resepnya kok bisa seperti itu. Kegiatan rutin pagi-pagi sebelum sholat subuh olah raga, mandi, sholat dan pagi-pagi jam 5.00 berangkat kerja dan ditambah dengan selalu ikhlas lillahitaala.