Kamis, 25 Juni 2009

Tekad Bulat

Saya baru saja melihat tanyngan live di O Chenel kalau tidak salah dalam program acara selamat pagi. Dalam acara live mengundang bintang tamu seoarang nara sumber Ibu Ayodya. Saya kenal dari karya buku yang berjudul 101 cara ide bisnis rumahan.


Dalam acara berdurasi 1 jam banyak dari pemirsa yang tertarik untuk bertanya. Perayaannya sangat bervariasi dari yang sudah memiliki usaha sampai yang mau mendirikan usaha. Setiap pertayaan dapat dijawab dengan lugas dan jelas sesuai dengan permasalahan. Sudah pasti karena nara sumber seorang praktisi ,tetapi juga dikenal sebagai seorang entrepreneur sejati.


Kalau mendengar cerita beliu sempat mengembangkan 30 jenis usaha. Saat ini yang masih eksis 5 jenis usaha. Dari pertayaan para pemirsa baik yang sudah maupun yang belum memiliki usaha. Beliu menyarankan mulailah dari hobi. Kalau dimulai dari hobi apapun jenis usahanya akan menyenangkan.


Demikian sebaliknya kalau awalnya sudah menargetkan mendapatkan keutungan rasanya bukannya membuat usaha bisa berkembang malah sebaliknya. Memiliki usaha katanya juga harus fokus artinya jangan ikut-ikutan. Contohnya sering baru satu bulan menjalankan usaha tiba-tiba ada teman yang menawarkan jenis usaha baru dengan profit yang tinggi. Langsung diambil usaha baru digeluti dilepas. Untuk berhasilnya usaha perlu proses yang panjang dan berliku-liku juga jatuh bangun untuk mengembangkanya.


Walaupun usaha masih kecil seperti jualan pulsa anatar teman perlu bersikap profesional. Apa yang dimalsud profesional di sini walaupun usaha masih rintisan dan berkantor berpindah-pindah atau di rumah. Perlu memisahkan dan membuat pembukuan keuangan. Pembukuannya hanya sederhana uang masuk ,pengeluaran, saldo dan debit.


Mengapa perlunya membuat pembukuan yang rapi. Siapa tahu ke depan usaha menjadi maju dengan administrsi yang rapi akan memudahkan kalau ingin mengajukan permohonan pinjaman modal. Yang tidak kalah penting adalah profesional dari service layanan kepada pelangan. Dengan layanan yang baik awalmya tidak sengaja membeli produk Anda lama kelamaan akan menjadi pelangan royal.


Untuk memiliki usaha yang dapat mengaji perlu proses yang panjang dan perlu adanya Tekad yang bulat untuk meraih keberhasilan.Jangan hanya hangat-hangat tahi ayam, artinya masih semangat pada awal-awal setelah berjalan tiga bulan sudah menyerah. Tekad bulat sangat diperlukan mengapa karena pada umumnya orang hanya melihat yang enak-enaknya saja. Padahal dibalik itu sukses itu perlu memiliki TEKAD BULAT yang diperlukan bagi calon wirausaha.

Minggu, 21 Juni 2009

Berguru Pada Layang-layang

Waktu kecil saya memiliki hobi mengendalian layang-layang pada saat musim panen tibai. Untuk dapat mengendalian layang-layang supaya terbang tinggi perlu latihan terus menerus. Layang-layang akan terbang tinggi, mencapai ketinggian tertentu sehingga tanpa Anda kendalikan akan tetap terbang tinggi. Dalam istilah permainan layang-layang sudah dapat dikendalikan secara autopilot Anda hanya perlu mengontrol layang-layang supaya tetap terbang tinggi.

Rahasia bagaimana laying-layang dapat terbang sehingga tanpa Anda kendalikan tetap terbang tinggi. Layang-layang dapat terbang tinggi perlu seoarang pilot dalam hal ini orang yang memainkan layangan perlu belajar tarik ulur ( tarik lepas ) tanpa mengunakan ketrampilan itu layang-layang tidak akan terbang tinggi. Atau bahkan akan berakibat lepas kendali layang-layang tidak bisa terbang, atau karena terlalu kuatnya menarik benang akan putus yang berakibat Anda kehilangan kendali. Dari laparan radar pemantua layang-layang sudah menghilang karena sudah tidak terdeteksi lagi . Anda sudah tidak memiliki kendali lagi. Layang-layang sudah putus.

Konsep mengendalikan layang-layang dapat Anda pergunakan dalam memotivasi orang atau organisasi . Dengan mengambil istilah taril ulur ( tarik lepas ) menarik berfungsu untuk mengontrol , melepas memberikan kepercayaan untuk berkembang secara optimal. Bagaimana yang terbaik apakah keduanya harus seimbang bisa ya bisa tidak tergantung dari kebutuhan . Kalau sudah Anda rasakan mencapai kondisi stabil artinya bisa mandiri peran control masih perlu hanya frekvensinya bisa Anda kurangi.

Banyak orang atau organisasi menerapkan konsep memberikan kepercayaan juga mengontrol akhirnya berhasil membawa orang atau organisasi mencapai kesuksesan. Akan tetapi banyak juga yang hanya menarik atau mengontol terus tanpa memberikan kesempatan untuk berkembang secara optimal alhasil frustasi tidak memiliki rasa percaya diri dan kemandirian. Mungkin Anda pernah menemukan orang atau organisasi bisa berjalan semasih ditunggui BOSnya. Orang atau Organisasi bisa berjalan mencapai KESUKSESAN dengan menerapakan manajemen layang-layang.

Apapaun yang Anda kelola kembangkan manajeman layang layang dengan konsep melepas dan mengontrol dan akan tiba saatnya Anda akan menemukan KESUKSESAN,


Bookmark and Share

Sabtu, 20 Juni 2009

Pesan Sebuah Kalimat

Belum lama saya berjalan di depan proyek Mansion pak Bob Sadino pemilik Kem Chicks . Saya tertarik kata-kata yang tertulis pada spanduk tertempel di atas pintu masuk kantor proyek. Sebelum saya menuliskan dalam artikel ini saya baca berulang-ulang supaya tidak salah. Pesan dalam spanduk itu sungguh menarik sehingga saya masukkan dalam agenda harian ide mendapatkan judul artikel.


Posisi spanduk memang tidak terlihat orang umum,hanya karyawan yang bisa melihat dan membaca. Pemasangan spanduk sangat tepat karena diletakkan diatas pintu kantor proyek, sehingga semua pekerja bisa membaca tiap hari. Pesan dalam spanduk mengandung ajakan yang baik untuk semua pekerja. Ajakan itu sering terlupakan kalau para pelkerja hanya mengejar target. Anda ingin tahu isi pesan dalam spanduk itu. Ok! saya tuliskan kalimat itu bunyinya “ Uang Bukan segalanya KESELAMATAN yang Utama.”


Pesan itu sangat bagus khususnya untuk pekerja proyek yang mengerjakan mega proyek seperti Mansion. Kalau bekerja target utamanya UANG ,alangkah BAHAYANYA . Akan tetapi kalau bekerja lebih memntingkan faktor keselamatan akan lebih berhati-hati penuh perhitungan sehingga miminalkan terjadinya kecelakaan.


Banyak pesan-pesan lain yang baik sering saya baca. Seperti pesan untuk para sopir pribadi atau angkutan umum seperti “ Hati-hati dalam perjalan keluarga menanti di rumah.” Pesan itu lebih menekankan autosugesti pada kata “ HATI-HATI”. Sering atau mungkin sudah menjadi kebiasaan kalau istri, anak atau teman sebelum berangkat kemanpun selalu berpesan “HATI-HATI.” Pesan itu akan terekam sehingga akan selalu teringat kalau misalkan mengedarai kendaraan dengan penuh perhitungan .


Membiasakan memberikan pesan baik kepada orang lain, akan memberikan autosugesti orang lain untuk lebih berhati-hati dalam mengerjakan apapun


Bookmark and Share