Cara Menikmati Proses

Jangan heran kalau menemukan ketidak sesuain teori dalam buku dengan kenyataan. Bahkan perbedaan dapat mencapai 100 % . Mengapa dapat terjadi karena dalam buku mengambil dari hasil percobaan berulang-ulang. Hasil percobaan yang terbaik sebagai bahan ucuan membuat buku. Perbedaan dapat terjadi karena banyak hal seperti kurangnya pengalaman orang yang mempraktikkan. Belum lama saya bertemu dengan saudara yang mencoba berbudidaya ikan lele . Menurut teori dalam waktu 3 bulan sudah dapat memamen. Akan tetapi kenyataan boro boro memetik hasil perkembangan pertumbuhan lambat.

Bagaimana sebaiknya mensikapi kalau terjadi kondisi seperti itu terus berlanjut atau berhenti. Berlanjut berarti mendapatkan tantangan menikmati proses. Berhenti berarti tidak mendapatkan apa-apa. Tidak ada yang namanya sedang belajar langsung pintar. Sama seperti orang belajar naik sepeda mesti berani jatuh bagun. Hanya ada dua pilihan bisa mengendarai sepeda atau tidak . Kalau ingin bisa harus berani mengambil resiko Kalau memilih pilihan kedua berarti selamanya tidak bisa naik sepeda.

Belajar apapun mesti mengandung apa itu yang namanya resiko. Kalau ingin berhasil mesti berani mengambil resiko. Apalagi yang baru memulai mencoba membalik tangan diatas ( TDA ) dengan tujuan mulia. Memulai bisnis yang baik adalah sambil menikmati proses. Proses yang baik sebaiknya memulai dengan modal seminim mungkin,sebab belum memiliki pengalaman. Dengan asumsi minim pengalaman berarti dekat dengan kegagalan. Kalau modal kecil seandaiknya gagal tidak merasa kehilangan malah mendapatkan pengalaman.

Memulai dari kecil kemudian menikmati proses akan mendapatkan pengalaman yang tidak ternilai harganya. Karena pengalaman gagal atau sukses tidak bisa memperolehnya melalui pendidikan formal. Hanya yang berani memulai dan berani mengambil resiko kemudian minikmati proses. Pengalaman itu yang akan mengantarkan seseorang mencapai tangga SUKSES. Nikmatilah proses yang sedang berlangsung dan ambil manfaatnya.