Sabtu, 15 Desember 2007

Berinteraksi dengan Masyarakat kecil

Setiap ahkir pekan hari sabtu saya selalu di belikan bubur ayam oleh istri, bubur yang di pesan biasanya tidak pakai ayam hanya ditambah goreng bawang dan daun seledri. Sebenarnya saya lebih berselera makan nasi daripada makan bubur, karena kalau makan nasi awet kenyangnya. Jika makan bubur boleh terasa baru untuk jalan 2 meter sudah lapar lagi. Barang kali kalau makan bubur usus kita mudah dicerna, zat makanan langsung diserap sehingga yang kita rasakan cepat lapar. Kita tidak akan mengkaji secara ilmiah, dari cerita makan bubur ada hal yang menarik dari si penjual bubur terutama dari sisi daya juang untuk menghidupi keluarganya. Berangkat dari rumah jam 4.30 pagi di daerah Tambun Kab. Bekasi kurang lebih menempuh perjalanan 40 Km, sekali jalan dengan sepeda motor menuju wilayah Sunter Jakarta Utara dan sudah berlangsung bertahun-tahun. Namun sungguh luar biasa dari kegiatan yang di lakukan sudah memiliki investasi kontrakan sebanyak 8 petak di daerah Tambun dan investasi tanah 1000 m2. Jadi saat ini kegiatan berjualan buburnya bukan lagi menjadi kegiatan pokok. Suatu kegiatan akan sukses kalau dilakukan dengan niat iklas, bersungguh-sungguh, terus-menerus dan pantang menyerah. Allah menjanjikan jika seseorang mau berusaha dengan gigih disertai niat yang baik dan benar maka kesuksesan akan mudah di genggam. Mudah-mudahan dari cerita pengalaman tukang bubur ini dapat dijadika inspirasi untuk menaklukan Jakarta.

Tidak ada komentar: