Minggu, 30 November 2008

Siapa Lagi Mau Merintis Home Office

Kalau Anda tinggal di Jakarta dan Anda kerja di Jabodetabek setiap hari melihat kejadian-kejadian seperti yang dimuat Koran Media Indonesia Minggu, 2 November 2008.


Judulnya” inikah cermin kita” apakah seperti itu ciri-ciri orang yang hidup di kota. Kalau kita lihat dari lima gambar dapat kita buat semacam perilaku yang tidak memiliki kepedulian terhadap peraturan,tidak peduli terhadap keselamatan diri sendiri serta orang lain dan tidak sabaran.


Gambar pertama semestinya tempat itu untuk tangga penyebarangan,tetapi hampir semua tangga penyeberangan yang ada di Jakarta digunakan untuk menyeberang kendaraan bermotor. Kalau Anda pernah lihat tayangan TV swasta “John Pantau” alasan klasik malas mutar karena jauh , lebih dekat, lebih praktis .


Malah pernah terjadi karena tangga turunnya terlalu curam, sepeda motornya yang turun lebih dulu,seperti sepeda motornya di lempar ke bawah. Untungnya di bawah tidak ada orang yang lewat ,kalau ada orang lewat apa jadinya.


Perilaku yang sudah menjadi umum bisa Anda lihat adalah mestinya ditempat penyeberangan (zebra cross) saat ada yang menyeberang semua kendaraan pelan atau berhenti. Apa yang terjadi bukannya pengendara memperlambat laju kecepatan, tetapi sebaliknya malah mempercepat laju. Jadi kalau Anda menyeberang walaupun lewat zebra cross Anda harus ekstra hati-hati .


Kejadian yang sering terjadi adalah pengendara sepeda motor menabrak pengguna jalan . Kejadian itu disebabkan karena perilaku pengendara sepeda motor yang ugal-ugalan, tanpa mengindahkan peraturan.


Nah ini yang sekarang menjadi tren di Jakarta, adalah trotoar yang seharusnya digunakan untuk para pejalan kaki. Pada jam sibuk berubah fungsi menjadi menjadi jalan sepeda motor. Apa yang terjadi karena tidak disiplinnya pengendara sepeda motor memperparah kemacetan dan kesemrawutan kondisi lalin di jalan.


Kejadian sering Anda lihat di palang pintu rel kereta, mereka tidak menyadari “bahaya sedang mengancam” kenapa ketidak sabaran pengendara sepeda motor. Terkadang palang pintu sudah ditutup ada juga yang menyerobot keluar dari palang pintu. Ada juga yang tidak sabar tetap menerobos walaupun kereta sudah dekat akan melintas di depannya.


Mungkin Anda sering membaca “ hati-hati di jalan keluarga menunggu di rumah”

Apa yang mereka cari sebenarnya , apa mereka ingin cepat-cepat sampai tujuan .


Mestinya kalau ingin cepat sampai tempat kerja harus ada perhitungan waktu, tetapi mereka tidak memikirkan keselamatan, tidak disiplin dan tidak mematuhi peraturan.


Melihat kondisi yang makin ruwet dan menurut pendapat saya solusinya kita kembalikan ke masing-masing. Sebab sudah di buatkan jalan khusus untuk sepeda motor juga tidak berfungsi. Karena jumlahnya sudah mencapai ribuan, semenjak harga BBM naik. Sementara dari pemerintah tidak menyediakan sarana tranportasi massal yang murah.


Nah karena kondisi tranportasi makin ruwet, kalau Anda berangkat ke kantor kesiangan sedikit akan telat. Belum lagi ditambah stress karena terkena kemacetan.


Nah dari ilustrasi itu bagaimana kalau pelan-pelan mulai memikirkan untuk memiliki kantor sendiri, ya di mulai dari small office kecil kecilan


Di runah . Memang harus berani merintis dengan memiliki small office suatu saat tidak perlu pagi-pagi berangkat dan kalau kesiangan tidak akan terkena kemacetan, karena kantornya yaa di rumah.


Yaa kalau kita keluar terkena macet tidak tiap hari. Tidak kalah penting lagi bisa berkumpul dengan keluarga dan bisa mendampingi si buah hati Anda di saat saat membutuhkan perhatian dari orang tuanya.


Nah kalau Anda tertarik dapat memulai merintis saat ini juga jangan sampai Anda tunda. Untuk menjaga investasi Anda yaitu buah hati Anda salah satu cara adalah memiliki Home Office Anda dapat memantau 24 jam.


Memberi lebih dari yang Anda impikan

Klik : Sukses Merintis Bisnis Online di Rumah

Ditulis oleh : JBCpreneur

Tidak ada komentar: