Rabu, 18 Juni 2008

Bara Untuk Bangkit

Dua tahun lalu tepatnya 5 hari setelah gempa bumi teknotik melanda kampung halaman. Saya pulang bersama-sama teman di tempat kerja sekaligus sambil memberikan sekedar bantuan. Kesempatan ini tidak saya sia siakan untuk melihat situasi di kampung.

Pertama mampir di rumah hanya beretemu Adik dan kakak , yang lainya masih mengungsi ditempat saudara yang aman . Di kampung tempat saya hanya 5 rumah yang masih berdiri namun kondisinya sudah tidak normal lagi,sehingga saat itu takut tidur di dalam rumah.Setelah selesai mengantar teman-teman mengunjugi kampung lain yang kondisinya parah sekali dimana tidak ada rumah yang berdiri.

Dapat Anda bayangkan bagaimana dengan penghuninya ada yang selamat karena pas di kamar mandi, karena disitu ada beberapa orang yang selamat tidak pakai baju . Dari orang yang saya temui, saya tanya pak bagaimana yang rumah didepan situ ?Bapak itu mengatakan semua keluarganya habis, yang sebelah sana pak sama juga habis. Anda dapat memperkirakan kalau rumah sudah rata dengan tanah ya kalau masih hidup karena saat kejadian sedang diluar rumah.

Setelah selesai kegiatan teman-teman istirahat sebentar kemudian malam itu juga balik ke Jakarta. Karena waktu itu akhir pekan ada libur dua hari sabtu dan minggu,saya sempatkan dan beranikan untuk menginap di rumah. Seperti pada umumnya semua tinggal di pos pengungsian. Saya dan Adik tidur di emperan rumah sambil mendengarkan radio RRI Yogya secara langsung memberikan informasi update.

Dengan udara yang dingin rasanya susah untuk memejamkan mata saat itu. Tujuan waktu itu menginap di rumah memberikan dukungan moril untuk adik,sebenarnya rumah kakak yang jauh dari pusat gempa tidak terkena . Sambil tiduran adik cerita untung kelurarga semua selamat,sambil cerita sesekali masih terasa gempa susulan.

Waktu pagi harinnya mengunjugi keluarga. Om yang berseberangan dengan rumah,kondisi rumah masih berdiri tapi sudah tidak bisa ditempati. Om cerita pada saat kejadian saya sedang menyapu diluar, kok tiba-tiba mendengar gemuruh kemudian tanah bergerak seperti gelombang lalu berpegangan erat-erat pada pohon bambu sampai gempa selesai. Saat kejadian anaknya loncat dari jendela ,alhamdulilah keluarganya semua selamat .

Pada hari sabtu, satu minggu setelah kejadian dihari ke dua menginap di rumah mengunjugi saudara yang tidak tinggal satu kampung bersama kakak. Karena kebanyakan saudara tinggalnya pas di lewati gempa, kondisinya lebih parah ada yang anaknya meninggal.cucu dan menantunya juga jadi korban.

Sewaktu keliling bersama kakak, saya tanya gimana mas keluarga ibu maksudnya ibu mertuanya? Rumah ibu habis tapi ibu selamat terus yang menemani ibu ,ohhh ya Adik ipar saya sekarang dirawat di Solo.Bagaimana dengan istri dan anaknya ? keduanya meninggal saat ini sudah di makamkan ditempat kelahiranya Kebumen. Lalu gimana apa suaminya sudah tahu ? sampai saat ini belum tahu.

Perlu Anda ketahui satu hari sebelum kejadian suami .istri dan anaknya yang baru berumur 6 bulan tepatnya hari jumat baru saja menengok ibu saya yang habis pulang dari rumahsakit. Tapi Allah yang memiliki kehendak barangkali itu yang terbaik.

Dari cerita kakak perlu Anda ketahui pada saat kejadian begitu singkat, posisi Ibu waktu itu ada di bawah pintu dari kiri kanan berjatuhan kayu dan puing. Nah posisi anaknya berada di pinggir tembok pada saat kejadian baru mau bangkit .Istrinya di depanya baru mau menolong anaknya seketika saat itu juga tertimbun puing-puing. Pada saat suaminya memanggil-manggil istrinya, namun tidak terjawab saat itu juga sudah tiada.

Pada saat kejadian pagi itu ibu berteriak sekeras kerasnya, katanya sampai suaranya habis tidak ada orang yang datang. Saat kejadian semua panik menyelamatkan keluarganya atau mencari keluarga. Apalagi pada saat itu kejadian sekitar jam 8 pagi ada isu tsunami seperti di Aceh jadi menambah situasi makin menakutkan.

Baru agak siang bantuan datang dan bisa mengevakuasi, saat itu juga jenasah istri dan anak dibawa ke kampung halaman. Pada saat kejadian hampir rumah sakit penuh bahkan sampai halaman rumah sakit . Adik ipar kakak dibawa ke rumah sakit dan baru jam 11 malam mendapatkan perawatan. Namun saat itu karena kondisinya sangat parah akhirnya dibawa ke Solo, di tempat itu sampai tiga kali berpindah rumah sakit .

Pada saat di rumah sakit dokter bicara pada adik, Bapak kemungkinan sembuh hanya 20 %, kalau sembuh kemungkinan tidak bisa berjalan. Manusia meramalkan Allah memiliki kehendak lain. Karena memiliki semangat yang luar biasa walaupun istri dan anaknya telah menghadap sang Khalik. Keinginan kuat untuk sembuh merupakan daya dorong yang luar biasa.

Sembuh berarti kata-kata positip yang akan memperbaiki proses metabolisme sel dalam tubuh. Proses regenerasi sel berlangsung tanpa hambatan pemulihan sel sel syarat berjalan sempurna. Proses kepulangan setelah rehabilitasi dari rumah sakit masih memakai kursi roda. Dari pihak keluarga banyak yang merasa iba dengan kondisi tersebut,tapi salah satu keluarga ada yang memberikan saran terapi sifatnya psikologis pelan-pelan melupakan kejadian dengan memberikan suatu kegiatan..

Saat itu di buatkan rumah sendiri sesuai dengan keiginannya untuk kembali normal,sambil menempati rumah dan memelihara burung burung. Teryata ada manfaat dibalik memelihara burung . Pagi sambil memberi makan kemudian memindahkan sangkar di luar rumah. Gerakan –gerakan membawa,menaikkan sambil jinjit,menurunkan dapat mempercepat proses lenturnya syarat-syaraf. Senang berarti sugesti positif untuk menatap kedepan.

Proses lain turut mendorong proses sembuh total dorongan dari keluarga,teman-teman. Waktu ketemu lebaran kemarin masih pakai tongkat karena ,punggungnya di pasang platina. Dan ketemu bulan januari walaupun masih pakai tongkat sudah bisa setir mobil . Saat ini kondisi badannya sudah mulai normal lagi. Dan saat ini juga sambil menatap masa depan dengan mengelola bengkel.

Anda mungkin mau tahu setelah dua tahun kejadian saat ini sudah bisa mengemudikan mobil dari Yogya ke Kebumen tempat asal istrinya yang sudah mendahuluinya.

Hikmah dibalik kejadian ini banyak kejadian diluar akal logika kita, tapi sekali Allah memiliki kehendak. Asal Anda jangan putus putus berusaha sampai apa yang Anda inginkan betul betul teraih. Semangat untuk keluar dari kesulitan, semangat dari bencana ,semangat dari keadaan disertai dengan tekad bahwa pasti bisa melupakan, obat penyebuh ajaib yang luar biasa ??? yang diperlukan adalah bara untuk bangkit

Tidak ada komentar: